Kalau saudara pernah terdengar dulu atau mudahnya lahir sekitar tahun 60an, tentu saudara masih sempat melalui suatu pengalaman yang bakal saya kongsikan ini, cerita yang ku dengar dari mulut arwah nenekku...yang sangat seronok, dan aku juga hanya sempat merasa pengalaman tersebut di awal 80-an...,
'e***, kalau banjir besar macam nie memang ada ular besar tue hanyut di sungai..' kata nenek. sambil mata kami melihat di seberang sana sedang berlangsungnya arus yang sangat deras, melimpah ke jalan airnya dari gigi tebing,..suasana yang amat menggerunkan dengan dentuman batu-batuan yang hanyut dilanggar arus sungai Sugut yang mengganas..
'i, dari mana itu ular hanyut nek?'
'dari hutan, di ulu sana, dekat itu Nabalu [Kinabalu] dia betapa..dari kecil sampai jadi ular besar, kalau 'dia' suda besar dipanggilnya la kunun hujan supaya air sungai membesar, membawanya hanyut pigi laut..begitu la itu selalu, itu la setiap tujuh, tujuh tahun mesti terjadi banjir besar..'
'jadi nek bule nampak kaitu hanyut di sungai?'
'kadang2 sj bah itu tenampak, kalau nasip bagus'
'Nenek penah nampak?..'
'Pernah, adalah beberapa kali itu..'
'macamana rupanya nek?'
'sama macam naga yang selalu nenek cerita yang dari Nabalu tu, kalau datang suda tu 'menompok' 'diala kunu itu mau hanyut...bealun itu hanyut ikut itu arus deras, baru panjang..' kata nenekku.
'ui, kalau aku nampak?..' kataku..
'begitula itu setiap tujuh tujuh tahun, bila suda membesar menjadi naga ular itu, hanyutla itu pigi laut..mencari mamanya mengkali..'
'jadi kalau masi kecil dipanggil ular, kalau suda besar nek?
'em Naga kalau melayu bilang, 'tembuakar' kita bilang..'
Tiada ulasan:
Catat Ulasan